Dikalangan masyarakat Betawi (Jakarta), kisah si Jampang bukan sekedar Legenda Masyakat (Urban Legend), tapi sebuah cerita yang figur (tokoh), tempat dan situasinya adalah sesuatu yang persis seperti yang mereka rasakan dan jalankan dalam kehidupan sehari-hari pada masanya. Dalam kisahnya si Jampang adalah jagoan Betawi yang konon terkenal tampan dan sangat sakti, ia sering merampok harta orang-orang kaya (tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak dan lainnya), kemudian hasil rampokannya itu ia bagi-bagikan kepada orang miskin (persis seperti cerita legenda Robin Hood).
Konon pula nama si Jampang sendiri dari nama daerah asal ibunya, yaitu daerah Jampang di Sukabumi Jawa Barat, ayahnya berasal dari Banten. Si Jampang dan istrinya tinggal di Grogol, Depok, Jawa Barat. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki, namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama, istri si Jampang meninggal dunia karena sakit, sejak itu Jampang merawat anaknya yang semata wayang seorang diri. Karena si Jampang ingin anaknya menjadi anak yang saleh dan berguna bagi masyarakat, ia pun menitipkan nya ke pondok pesantren. Kemudian ia merasa kesepian setelah anaknya di titipkan di pesantren, dari situ ia berkeinginan untuk membantu rakyat Betawi yang menderita akibat tekanan para tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak.
Bagi mereka, masyarakat waktu itu kehadiran sosok si Jampang adalah seorang pahlawan, namun bagi tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak sosok si Jampang adalah musuh yang sangat menakutkan. Oleh tetangganya di Grogol, Depok, Jawa Barat tiap kehadirannya selalu dielu-elukan, itu karena si jampang royal mendermak bandar judi, saudagar kaya yang tamakan harta hasil rampokannya pada mereka. jampang aktif menyatroni rumah para tuan tanah yang telah membuat warga Betawi menderita.
Si Jampang pun menjadi terkenal sebagai perampok, hingga kepopulerannya sampai ke telinga para Kyai dan santri di pondok pesantren termasuk anaknya. Ananknya pun malu karena ayahnya seorang perampok, Jampang selalu menjadi bahan gunjingan di pondok pesantren tempat tinggal putranya, sang anak menyarankan agar Jampang menikah lagi agar hidupnya lebih teratur dan tidak kesepian lagi. Jampang lansung teringat kepada Mayangsari, janda satu anak, Mayangsari adalah mantan istri Sabra, sahabatnya sejak kecil ketika mereka tinggal di banten. Namun sayangnya Mayangsari yang ditaksir Jampang tidak mau diperistri karena dia tahu sifat dan prilaku si Jampang, ia pun malu kalau bakal suaminya nanti seorang perampok.
Jampang tidak putus asa, dia pun minta bantuan dukun untuk menaklukan Mayangsari, jampi-jampi si dukun pun terbukti ampuh, akhirnya Mayangsari menjadi gila terkena guna-guna. Kejadian ini membuat anak si Mayangsari curiga kalau ibunya diguna-guna, ia pun mencari keterangan mengenai dukun yang dapat menyembuhkan ibunya, alhasil lewat bantuan dukun kampung yang sama ia dapat menyembuhkan ibunya dari guna-guna yang dibuat si Jampang.
Singkat cerita anak Mayangsari tersebut menemui si Jampang, seraya memberi syarat jika Jampang ngotot ingin memperistri ibunya, Jampang harus menyerahkan sepasang kerbau sebagai mas kawinnya. Bagi Jampang itu syarat yang mudah bagi seorang perampok, ia dengan mudah mencuri dua ekor kerbau milik Haji Saud, saudagar kaya, tapi karena kali ini si Jampang merampoknya untuk keperluan pribadi, ia pun nendapat sial, Jampang pun ditangkap polisi dan dijebloskan ke dalam penjara. Si Jampang sebagai gembong perampok dihukum mati. Mendengar kabar tersebut, para tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak merasa gembira, sebaliknya rakyat bersedih, bagi mereka, si Jampang bukan sekedar perampok, tapi merupakan pahlawan.
Bagi mereka, masyarakat waktu itu kehadiran sosok si Jampang adalah seorang pahlawan, namun bagi tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak sosok si Jampang adalah musuh yang sangat menakutkan. Oleh tetangganya di Grogol, Depok, Jawa Barat tiap kehadirannya selalu dielu-elukan, itu karena si jampang royal mendermak bandar judi, saudagar kaya yang tamakan harta hasil rampokannya pada mereka. jampang aktif menyatroni rumah para tuan tanah yang telah membuat warga Betawi menderita.
Si Jampang pun menjadi terkenal sebagai perampok, hingga kepopulerannya sampai ke telinga para Kyai dan santri di pondok pesantren termasuk anaknya. Ananknya pun malu karena ayahnya seorang perampok, Jampang selalu menjadi bahan gunjingan di pondok pesantren tempat tinggal putranya, sang anak menyarankan agar Jampang menikah lagi agar hidupnya lebih teratur dan tidak kesepian lagi. Jampang lansung teringat kepada Mayangsari, janda satu anak, Mayangsari adalah mantan istri Sabra, sahabatnya sejak kecil ketika mereka tinggal di banten. Namun sayangnya Mayangsari yang ditaksir Jampang tidak mau diperistri karena dia tahu sifat dan prilaku si Jampang, ia pun malu kalau bakal suaminya nanti seorang perampok.
Jampang tidak putus asa, dia pun minta bantuan dukun untuk menaklukan Mayangsari, jampi-jampi si dukun pun terbukti ampuh, akhirnya Mayangsari menjadi gila terkena guna-guna. Kejadian ini membuat anak si Mayangsari curiga kalau ibunya diguna-guna, ia pun mencari keterangan mengenai dukun yang dapat menyembuhkan ibunya, alhasil lewat bantuan dukun kampung yang sama ia dapat menyembuhkan ibunya dari guna-guna yang dibuat si Jampang.
Singkat cerita anak Mayangsari tersebut menemui si Jampang, seraya memberi syarat jika Jampang ngotot ingin memperistri ibunya, Jampang harus menyerahkan sepasang kerbau sebagai mas kawinnya. Bagi Jampang itu syarat yang mudah bagi seorang perampok, ia dengan mudah mencuri dua ekor kerbau milik Haji Saud, saudagar kaya, tapi karena kali ini si Jampang merampoknya untuk keperluan pribadi, ia pun nendapat sial, Jampang pun ditangkap polisi dan dijebloskan ke dalam penjara. Si Jampang sebagai gembong perampok dihukum mati. Mendengar kabar tersebut, para tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak merasa gembira, sebaliknya rakyat bersedih, bagi mereka, si Jampang bukan sekedar perampok, tapi merupakan pahlawan.
+ komentar + 3 komentar
Mantab
Si Jampang adalah kisah legendaris tentang seorang pendekar silat Betawi
Nama istrinya bang jampang siapa,.knp tidak disebutkan? Supaya lebih jelas lagi ceritanya
Posting Komentar